Ini adalah makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang. Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak. Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas. Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah. Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut. Dan kemudian berkata kepada ibunya: " Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja disawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata : "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana". Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya. Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh. Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya. pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : " Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut. Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata: "Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : "Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna. Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya" . Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras". Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi. Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !". Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak. Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah. Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi." Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya. Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan kesekolah. Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: "Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu." Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya. Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini." Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point. Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras. Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah. Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata : "Inilah sang ibu dalam cerita tadi." Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik keatas mimbar. Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya. Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata: "Oh Mamaku...... ......... ... Inti dari Cerita ini adalah: Pepatah mengatakan: "Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan" Inilah kasih seorang mama yang terus dan terus memberi kepada anaknya tak mengharapkan kembali dari sang anak. Hati mulia seorang mama demi menghidupi sang anak berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya. Mulai sekarang, katakanlah kepada mama dimanapun mama kita berada dengan satu kalimat: " Terimakasih Mama.. Aku Mencintaimu, Aku Mengasihimu. .. selamanya". - See more at: http://katakatasmsyoko.blogspot.com/2013/10/kumpulan-cerpen-tetang-ibu-kasih-sayang.html#sthash.RQ5vTqfm.dpuf
Welcome To Blog Irma
Rabu, 10 September 2014
Ibu Maafkan Aku
Aku adalah mahasiswa baru yang baru setahun masuk dan sekarang lagi ada Ujian Semester. Aku yang selalu hidup bersantai santai dan mulai jarang pulang ke rumah bermain dengan teman sampai tak kenal waktu sehingga membuat ibu selalu cemas dan khawatir. Hidupku saat ini sungguh seperti anak muda jaman sekarang banget. Ibu hanya dianggap sepele seperti pembantu saja. Berangkat kuliah pulang malam, hari libur tidak ada di rumah kelayapan kesana kemari tanpa tujuan yang jelas. Yah begitulah…
Kemuadian, di siang yang cerah saat di ruang kampus aku duduk termenung sendiri menunggu mata kuliah berikutnya. Tiba-tiba datang seseorang mengagetkan aku dengan membawa kabar duka, yaitu Dewi teman sekelasku sekaligus tetangga ku juga. “Rama.. Rama.. Ibumu.. Ibumu..” Berbicara dengan nafas yang tersenggal-senggal karena habis berlarian menghapiriku. “Iya.. iya.. ada apa dengan ibu ku?” Tanyaku bingung dan khawatir. “Itu.. Ibumu kecelakaan..” “Apa…? yang benar kamu Wi?” Tanyaku terkejut. “Iya beneran, Barusan aku ditelpon Ibuku di rumah suruh ngasih kabar ke kamu!” “Apa..” Mataku terbelalak mendengar itu.
Bagai petir yang menyambar pohon yang rapuh, dah pohon itu pun tumbang. Seperti itulah perasaananku saat itu, tak karuan bingung harus melakukan apa dan tanpa pikir panjang lagi ku dengan secepat kilat pulang menuju rumah tak peduli walau itu masih ada jam kuliah yang harus aku ikuti karena adanya Ujian Semester.
Setelah ku berlari dari kampus yang tak jauh dari rumah dan akhirnya sampai, dan di rumah kulihat banyak orang berkumpul di rumah ku, sehingga membuat ku khawatir dan tak tenang. Ku berhenti sejenak dan mulai berpikir negatif akan apa yang terjadi pada ibu ku, seakan ku kehilangan sesuatu yang berharga di dunia ini, dan mulai ku melangkah perlahan lahaan untuk memastikan bahwa itu tidak benar, tapi sebelum sampai masuk rumah dan mengetahui apa yang terjadi sebenarnya, tubuh ini serasa ringan tapi begitu berat untuk ku terus melangkah, dan mendengar suara samar samar orang yang lagi berbicara tapi setelah itu sudah tak terdengar lagi seakan ku mulai terputus dengan dunia ini.
Setelah beberapa menit aku pingsan tepat di depan rumah dan dibawa masuk oleh warga, ku mulai sadarkan diri lagi dan melihat Dewi di samping ku menemaniku dari tadi. “Aku dimana ini?” Tanya ku pada Dewi. “Di rumah mu Rama, di kamarmu ini..” jawab Dewi lirih. “Oh iya, dimana ibuku? Gimana kadaan Ibuku? Aku harus menemuinya!” sambil berdiri dan menuju pintu, tapi secepat aku berdiri secepat pula Dewi meraih tangan ku dan menarikku untuk duduk dan menenangkan diri dulu, tapi karena aku sudah sangat khawatir akan keadaan Ibu aku tetap memaksa untuk keluar kamar dan menemuinya, dan saat ku membuka pintu kulihat sesosok tubuh yang di balut oleh kafan putih dan tertutupi oleh selendang batik, sontak aku langsung membuka penutup itu dan… Aku pun tak sadarkan diri lagi setelah melihat wajah Ibunya yang sudah tak bernyawa lagi. Di waktu yang sama Ayah ku juga baru sampai rumah yang juga tergesa-gesa pulang mendengar kabar duka tersebut, karena tempat kerja Ayah ku jauh jadi agak lama untuk menuju ke rumah, sedangkan aku di bawa masuk lagi ke kamar karena belum sadarkan diri juga.
Di saat aku pingsan pemakamanpun mulai dilanjutkan lagi, karena Ayah sudah datang beserta sanak keluarga yang sudah menunggu dari tadi, dan karena sudah dimandikan sebelumnya jadi tinggal untuk di sholatkan dan segera untuk dimakamkan.
Kali ini pingsan ku lebih lama dibandingkan yang pertama tadi, ku baru sadar kembali setelah beberapa jam setelah kejadian itu. Saat itu pemakaman sudah kelar semua dan warga sekitar beserta saudara sedang mengadakan tahlilan untuk Ibuku, karena sudah tradisi di desa ini, apabila ada orang yang meninggal akan ada tahlilan atau selamatan bagi si almarhun.
Setelah ku tersadar, ku coba untuk duduk dan merenungkan apa yang sudah menimpa ku hari ini, ku benar benar kehilangan seseorang yang paling berharga di dunia ini, seseorang yang selalu ada di setiap jalan hidup ku sampai saat ini, yang selalu sabar dengan semua tingkah lakuku yang sering menyusahkannya dan sekarang sudah tiada.
Ku sedih dan meneteskan air mata yang sebelumnya tak pernah ku lakukan karena ada masalah, tapi ini benar-benar meremukkan hati dan jiwa raga ini. Tiba-tiba ku mendengar suara lirih untuk menguatkan aku. “Rama.. kamu yang sabar yah, semua ini pasti ada hikmahnya.. jadi janganlah kamu menyesali semua ini, semua yang hidup pasti akan mati dan kembali ke Rabbnya..” bujuk Dewi agar ku sedikit tenang, tapi ku masih termenug dan terdiam menyesali semua ini. “Dewi apakah ini hukuman bagiku karena telah menyusahkan dan mengecewakan Ibuku?” Tanya ku sambil menahan air mata yang tak kunjung berhenti ini. “Hm.. Jangan berpikiran beitu Rama, mungkin ini sedah takdir Ibumu dan cobaan bagimu Rama.. jadi tetep bersabarlah..”. “Tapi mengapa harus Ibuku..?” Dengan ekspresi tidak terima dengan semua ini. “Tenaglah Rama.. Sabar..” Dewi mencoba menenankan ku. “Sabar bagaimana.. Melihat Ibuku yang tidak salah apa-apa harus mengalami kejadiaan ini.. Mengapa Dew.. Mengapa? Tolong Dew, Citakan pada ku kejadiannya, ku ingin tahu..” pintaku ke Dewi untuk mengetahui kenapa sampai ini terjadi.
Dan akhirnya Dewi pun menceritakannya, “Begini Rama.. kau tahu hari ini hari apa?.. ini adalah hari ulang tahunmu kan.. Mungkin tidak begitu banyak orang yang mengetahuinya, tapi Ibumu selalu mengingatnya Rama..”. “Trus apa hubungannya dengan kejadian ini?” tanyaku penasaran. “Tadi ku sempat dengar cerita dari ibuku.. Ibumu tadi pagi begitu semangat untuk merayakan Ultahmu, Ibumu ke luar rumah untuk ke pasar membeli bahan-bahan buat nasi kuning kesukaanmu, pas di jalan ibuku bertemu dengan Ibumu dan meyapanya tapi saking senang dan semangtnya sampai sampai tak mendengar sapaan ibuku pagi tadi, padahal biasanya Ibumu selalu menyahutnya apabila ada yang menyapanya tapi kali ini memang sungguh aneh.. tapi pada akhirnya Ibumu dan Ibuku jalan bersama untuk ke pasar dan mengobrol. Dan Ibuku sempat bertanya pada Ibumu “Bu.. tumben nih hari beda dari biasanya.. lebih bagaimana gitu?” Tanya Ibu Dewi. “Beda gimana Ibu? Biasa saja ini.. Cuman saya lagi senang saja karena ini hari Ultah anakku, tadi pagi sebelum berangkat kuliah dia ingin minta di bikinin Nasi Kuning kesukaanya Bu..” jawab Ibuku. “Oh begitu ya Bu.. Ada-ada saja Rama itu.. (Sambil tersenyum) .. Ada yang bisa saya bantu Bu?” “Oh trima kasih Bu… tapi saya bisa tangani sendiri kok Bu..”. “Oh begitu ya Bu..”. Kemudian mereka pun pulang bersama karena bahan yang di beli serasa sudah cukup.”
Sesampainya dirumah Ibumu langsung masuk rumah dan mulai memasak, tapi tak tahu kenapa Ibumu keluar lagi dengan tergesa-gesa. “Lho Bu mau kemana lagi..?” Tanya Ibu Dewi yaag baru mau masuk rumah. “Itu ada yang kurang Bu, ini mau balik lagi ke pasar beli bahan yang kurang itu..” jawab Ibuku sambil tersenyum. Dan tiba-tiba terjadilah tragedi itu. “CIIITTT… BRUUAAKKK…” Suara mobil yang oleng, dan pada saat itu Ibu mu yang baru saja keluar rumah lalu mulai berjalan di tabrak oleh mobil yang oleng tadi, penyebabnya karena mobil itu bannya pecah.. kejadiaanya sangat cepat jadi Ibuku tak sempat memperhatikan itu.. dan yang sangat disesalkan Ibuku saat itu adalah Ibumu tak sempat di selamatkan karena pendarahan yang cukup parah di kepala sehingga meniggal di tempat..”.
Setelah mendengar kejadian itu ku mulai menangis lagi dan lebih parah sebelumnya, tangisan ini lebih berat dan menyakitkan hati sampai air mata ini tak dapat lagi di keluarkan. Dan saat itu pulalah ku berdoa dan meminta serta berjanji pada Allah dalam hati.. “Ya Allah.. maafkan lah hambamu ini, ampunilah dosa hambamu ini yang selalu mengecawakan dan menyusahkan Ibu hambamu ini.. Aku berjanji akan menjadi anak yang lebih baik lagi, lebih berbakti lagi kepada Ibu Ya Allah, Hambamu mohon janganlah Engkau ambil Ibu, kembalikan Ibu Ya Allah..”
Tiba-tiba ku mendengar suara yang cukup keras tepat di telingaku, sehingga membuatku terkejut kaget mendengarnya. Dan akhirnya aku terbangun dan tersadar bahwa aku sedang dibangunkan oleh Dosen yang galak, karena aku tertidur dan tak bangun di atas bangku. Sontak ku bangun dan terdiam karena di omeli Dosen tersebut, dan setelah itu Ujian Semester di lanjutkan lagi. Tapi ada perasaanku yang masih mengganjal di pikiranku, tapi masih begitu samar-samar karena masih kaget karena suara Dosen tadi yang cetar membahana itu.
Dan akhirnya Ujian selesai dan ku ketemu dewi saat keluar kelas, saat itulah tiba-tiba saja air mata ku menetes entah kenapa dan mulai mengingat mimpi yang seperti kenyataan itu tadi. Dan akupun segera pulang untuk memastikan mimpi itu benar atau salah. Dan sesampainya di rumah aku benar-benar bersyukur melihat ibuku masih sehat-sehat saja sedang memasak di dapur, kemudian ku peluk Ibu dan meminta maaf padanya karena kelakuanku akhir-akhir ini.
Mimpi itu benar-benar jadi pelajaran buat ku bahwa Ibu adalah seseorang yang sangat berharga dan tak tergantikan oleh apapun. Mulai saat itu aku merubah gaya hidupku yang berantakan dan terkesan ugal-ugalan menjadi lebih baik.
- See more at: http://katakatasmsyoko.blogspot.com/2013/10/kumpulan-cerpen-tetang-ibu-kasih-sayang.html#sthash.RQ5vTqfm.dpuf
Kemuadian, di siang yang cerah saat di ruang kampus aku duduk termenung sendiri menunggu mata kuliah berikutnya. Tiba-tiba datang seseorang mengagetkan aku dengan membawa kabar duka, yaitu Dewi teman sekelasku sekaligus tetangga ku juga. “Rama.. Rama.. Ibumu.. Ibumu..” Berbicara dengan nafas yang tersenggal-senggal karena habis berlarian menghapiriku. “Iya.. iya.. ada apa dengan ibu ku?” Tanyaku bingung dan khawatir. “Itu.. Ibumu kecelakaan..” “Apa…? yang benar kamu Wi?” Tanyaku terkejut. “Iya beneran, Barusan aku ditelpon Ibuku di rumah suruh ngasih kabar ke kamu!” “Apa..” Mataku terbelalak mendengar itu.
Bagai petir yang menyambar pohon yang rapuh, dah pohon itu pun tumbang. Seperti itulah perasaananku saat itu, tak karuan bingung harus melakukan apa dan tanpa pikir panjang lagi ku dengan secepat kilat pulang menuju rumah tak peduli walau itu masih ada jam kuliah yang harus aku ikuti karena adanya Ujian Semester.
Setelah ku berlari dari kampus yang tak jauh dari rumah dan akhirnya sampai, dan di rumah kulihat banyak orang berkumpul di rumah ku, sehingga membuat ku khawatir dan tak tenang. Ku berhenti sejenak dan mulai berpikir negatif akan apa yang terjadi pada ibu ku, seakan ku kehilangan sesuatu yang berharga di dunia ini, dan mulai ku melangkah perlahan lahaan untuk memastikan bahwa itu tidak benar, tapi sebelum sampai masuk rumah dan mengetahui apa yang terjadi sebenarnya, tubuh ini serasa ringan tapi begitu berat untuk ku terus melangkah, dan mendengar suara samar samar orang yang lagi berbicara tapi setelah itu sudah tak terdengar lagi seakan ku mulai terputus dengan dunia ini.
Setelah beberapa menit aku pingsan tepat di depan rumah dan dibawa masuk oleh warga, ku mulai sadarkan diri lagi dan melihat Dewi di samping ku menemaniku dari tadi. “Aku dimana ini?” Tanya ku pada Dewi. “Di rumah mu Rama, di kamarmu ini..” jawab Dewi lirih. “Oh iya, dimana ibuku? Gimana kadaan Ibuku? Aku harus menemuinya!” sambil berdiri dan menuju pintu, tapi secepat aku berdiri secepat pula Dewi meraih tangan ku dan menarikku untuk duduk dan menenangkan diri dulu, tapi karena aku sudah sangat khawatir akan keadaan Ibu aku tetap memaksa untuk keluar kamar dan menemuinya, dan saat ku membuka pintu kulihat sesosok tubuh yang di balut oleh kafan putih dan tertutupi oleh selendang batik, sontak aku langsung membuka penutup itu dan… Aku pun tak sadarkan diri lagi setelah melihat wajah Ibunya yang sudah tak bernyawa lagi. Di waktu yang sama Ayah ku juga baru sampai rumah yang juga tergesa-gesa pulang mendengar kabar duka tersebut, karena tempat kerja Ayah ku jauh jadi agak lama untuk menuju ke rumah, sedangkan aku di bawa masuk lagi ke kamar karena belum sadarkan diri juga.
Di saat aku pingsan pemakamanpun mulai dilanjutkan lagi, karena Ayah sudah datang beserta sanak keluarga yang sudah menunggu dari tadi, dan karena sudah dimandikan sebelumnya jadi tinggal untuk di sholatkan dan segera untuk dimakamkan.
Kali ini pingsan ku lebih lama dibandingkan yang pertama tadi, ku baru sadar kembali setelah beberapa jam setelah kejadian itu. Saat itu pemakaman sudah kelar semua dan warga sekitar beserta saudara sedang mengadakan tahlilan untuk Ibuku, karena sudah tradisi di desa ini, apabila ada orang yang meninggal akan ada tahlilan atau selamatan bagi si almarhun.
Setelah ku tersadar, ku coba untuk duduk dan merenungkan apa yang sudah menimpa ku hari ini, ku benar benar kehilangan seseorang yang paling berharga di dunia ini, seseorang yang selalu ada di setiap jalan hidup ku sampai saat ini, yang selalu sabar dengan semua tingkah lakuku yang sering menyusahkannya dan sekarang sudah tiada.
Ku sedih dan meneteskan air mata yang sebelumnya tak pernah ku lakukan karena ada masalah, tapi ini benar-benar meremukkan hati dan jiwa raga ini. Tiba-tiba ku mendengar suara lirih untuk menguatkan aku. “Rama.. kamu yang sabar yah, semua ini pasti ada hikmahnya.. jadi janganlah kamu menyesali semua ini, semua yang hidup pasti akan mati dan kembali ke Rabbnya..” bujuk Dewi agar ku sedikit tenang, tapi ku masih termenug dan terdiam menyesali semua ini. “Dewi apakah ini hukuman bagiku karena telah menyusahkan dan mengecewakan Ibuku?” Tanya ku sambil menahan air mata yang tak kunjung berhenti ini. “Hm.. Jangan berpikiran beitu Rama, mungkin ini sedah takdir Ibumu dan cobaan bagimu Rama.. jadi tetep bersabarlah..”. “Tapi mengapa harus Ibuku..?” Dengan ekspresi tidak terima dengan semua ini. “Tenaglah Rama.. Sabar..” Dewi mencoba menenankan ku. “Sabar bagaimana.. Melihat Ibuku yang tidak salah apa-apa harus mengalami kejadiaan ini.. Mengapa Dew.. Mengapa? Tolong Dew, Citakan pada ku kejadiannya, ku ingin tahu..” pintaku ke Dewi untuk mengetahui kenapa sampai ini terjadi.
Dan akhirnya Dewi pun menceritakannya, “Begini Rama.. kau tahu hari ini hari apa?.. ini adalah hari ulang tahunmu kan.. Mungkin tidak begitu banyak orang yang mengetahuinya, tapi Ibumu selalu mengingatnya Rama..”. “Trus apa hubungannya dengan kejadian ini?” tanyaku penasaran. “Tadi ku sempat dengar cerita dari ibuku.. Ibumu tadi pagi begitu semangat untuk merayakan Ultahmu, Ibumu ke luar rumah untuk ke pasar membeli bahan-bahan buat nasi kuning kesukaanmu, pas di jalan ibuku bertemu dengan Ibumu dan meyapanya tapi saking senang dan semangtnya sampai sampai tak mendengar sapaan ibuku pagi tadi, padahal biasanya Ibumu selalu menyahutnya apabila ada yang menyapanya tapi kali ini memang sungguh aneh.. tapi pada akhirnya Ibumu dan Ibuku jalan bersama untuk ke pasar dan mengobrol. Dan Ibuku sempat bertanya pada Ibumu “Bu.. tumben nih hari beda dari biasanya.. lebih bagaimana gitu?” Tanya Ibu Dewi. “Beda gimana Ibu? Biasa saja ini.. Cuman saya lagi senang saja karena ini hari Ultah anakku, tadi pagi sebelum berangkat kuliah dia ingin minta di bikinin Nasi Kuning kesukaanya Bu..” jawab Ibuku. “Oh begitu ya Bu.. Ada-ada saja Rama itu.. (Sambil tersenyum) .. Ada yang bisa saya bantu Bu?” “Oh trima kasih Bu… tapi saya bisa tangani sendiri kok Bu..”. “Oh begitu ya Bu..”. Kemudian mereka pun pulang bersama karena bahan yang di beli serasa sudah cukup.”
Sesampainya dirumah Ibumu langsung masuk rumah dan mulai memasak, tapi tak tahu kenapa Ibumu keluar lagi dengan tergesa-gesa. “Lho Bu mau kemana lagi..?” Tanya Ibu Dewi yaag baru mau masuk rumah. “Itu ada yang kurang Bu, ini mau balik lagi ke pasar beli bahan yang kurang itu..” jawab Ibuku sambil tersenyum. Dan tiba-tiba terjadilah tragedi itu. “CIIITTT… BRUUAAKKK…” Suara mobil yang oleng, dan pada saat itu Ibu mu yang baru saja keluar rumah lalu mulai berjalan di tabrak oleh mobil yang oleng tadi, penyebabnya karena mobil itu bannya pecah.. kejadiaanya sangat cepat jadi Ibuku tak sempat memperhatikan itu.. dan yang sangat disesalkan Ibuku saat itu adalah Ibumu tak sempat di selamatkan karena pendarahan yang cukup parah di kepala sehingga meniggal di tempat..”.
Setelah mendengar kejadian itu ku mulai menangis lagi dan lebih parah sebelumnya, tangisan ini lebih berat dan menyakitkan hati sampai air mata ini tak dapat lagi di keluarkan. Dan saat itu pulalah ku berdoa dan meminta serta berjanji pada Allah dalam hati.. “Ya Allah.. maafkan lah hambamu ini, ampunilah dosa hambamu ini yang selalu mengecawakan dan menyusahkan Ibu hambamu ini.. Aku berjanji akan menjadi anak yang lebih baik lagi, lebih berbakti lagi kepada Ibu Ya Allah, Hambamu mohon janganlah Engkau ambil Ibu, kembalikan Ibu Ya Allah..”
Tiba-tiba ku mendengar suara yang cukup keras tepat di telingaku, sehingga membuatku terkejut kaget mendengarnya. Dan akhirnya aku terbangun dan tersadar bahwa aku sedang dibangunkan oleh Dosen yang galak, karena aku tertidur dan tak bangun di atas bangku. Sontak ku bangun dan terdiam karena di omeli Dosen tersebut, dan setelah itu Ujian Semester di lanjutkan lagi. Tapi ada perasaanku yang masih mengganjal di pikiranku, tapi masih begitu samar-samar karena masih kaget karena suara Dosen tadi yang cetar membahana itu.
Dan akhirnya Ujian selesai dan ku ketemu dewi saat keluar kelas, saat itulah tiba-tiba saja air mata ku menetes entah kenapa dan mulai mengingat mimpi yang seperti kenyataan itu tadi. Dan akupun segera pulang untuk memastikan mimpi itu benar atau salah. Dan sesampainya di rumah aku benar-benar bersyukur melihat ibuku masih sehat-sehat saja sedang memasak di dapur, kemudian ku peluk Ibu dan meminta maaf padanya karena kelakuanku akhir-akhir ini.
Mimpi itu benar-benar jadi pelajaran buat ku bahwa Ibu adalah seseorang yang sangat berharga dan tak tergantikan oleh apapun. Mulai saat itu aku merubah gaya hidupku yang berantakan dan terkesan ugal-ugalan menjadi lebih baik.
- See more at: http://katakatasmsyoko.blogspot.com/2013/10/kumpulan-cerpen-tetang-ibu-kasih-sayang.html#sthash.RQ5vTqfm.dpuf
Jumat, 19 Juli 2013
Pengertian Statistik
Definisi Statistika
Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris.
Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi yang sudah stabil tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian, orang dapat saja berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan bagaimana sesuatu itu terjadi, bukannya mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif yang didapat dengan cara mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau mengesktrak informasi yang diperoleh dari dunia nyata. Pendekatan awal yang umumnya digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena adalah statistika deskriptif.
Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki “quantifiabel feature” melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti.
Statistika Induktif
Berbeda dengan fisika, hubungan atau relasi empiris yang diobservasi pada ilmu alam, sosiologi dan psikologi (dan bidang pilhan lain misalnya ekonomi) bersifat statis. Pada bidang-bidang ini, pekerjaan empiris dilaksananakan berdasarkan percobaan-percobaan atau survey sampel. Pada kasus lainnya, seluruh populasi tidak dapat diobservasi-karena berbagai alasan ekonomis ataupun praktis. Mengambil kesimpulan tentang suatu populasi berdasarkan data dari sampel yang terbatas merupakan tujuan dari suatu proses pengambilan keputusan inferensial atau statistik induktif.
Perubahan di sini merupakan suatu refleksi variasi pada sampel dan proses pengambilan sampel
.
1. Asal Kata Statistik
Statistik
Bahasa Latin = Status
Statistik berasal dari kata state/status yang berarti Negara, karena beberapa keterangan-keterangan yang dibutuhkan dan berguna bagi Negara.
2. Bentuk Kata Statistik
a. Plural
Statistik diartikan sebagai kumpulan fakta-fakta yang berupa angka-angka (data kuantitatif) yang menunjukkan serangkaian kejadian baik yang belum tersusun dalam bentuk table maupun yang sudah berbentuk table.
Contoh : Data hasil penjualan Toko “A” dari tahun ke tahun.
Data jumlah penduduk suatu daerah “X”.
b. Singular
Statistik diartikan sebagai teknik atau metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis data kuantitatif sehingga data tersebut bisa berbicara
3. Teknik/metode Statistik
a. Statistik Deskriptif (arti sempit)
Statistik diartikan sebagai susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentuk table, diagram, histogram, polygon frekuensi, ogive, ukuran penempatan (median, kuartil, desil dan persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic dan modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi dan regresi.
b. Statistik Inferensi/induktif/probabilitas (arti luas)
Statistik diartikan sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis data.
Statistik inferensi berdasarkan syarat data, terbagi dalam dua bentuk, yaitu :
1. Statistik Parametrik
Statistik yang datanya memenuhi sifat interval, normal, homogen, random dan linier.
Contoh : – pengujian hipotesis, regresi untuk menyimpulkan,
2. Statistik Nonparametrik
Statistik yang datanya kurang dari 30, tidak normal, tidak linier.
Contoh : – uji binomial, uji Chi-kuadrat, uji Kruskal-Walhi, uji
Fredman dll.
4. Keilmuan Statistik
a. Statistik Matematik
Ilmu yang mempelajari asal-usul atau menurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus, serta dapat diwujudkan kedalam model-model lain yang bersifat teoritis.
b. Statistik Praktis
Penerapan statistik matematik kedalam berbagai bidang ilmu lainnya.
KARAKTERISTIK STATISTIK
Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok statistic meliputi :
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistic sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistic sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistic adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun 2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini menyatakan nilai atau harga sesuatu
Kedua, Angka statistic sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya,
2. Statistik bersifat Objektf
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistic dapat digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.
3. Statistik bersifat Universal
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.
MANFAAT DAN KEGUNAAN STATISTIK
Statistik dapat digunakan sebagai alat (Riduwan dan Sunarto, 2007) :
1. Komunikasi. Adalah sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data statistic atau berupa analisis statistic sehingga beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
2. Deskripsi. Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur tingkat kelulusan siswa, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan seterusnya
3. Regresi. Adalah meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan untuk menghadapi gejala-gejala yang akan datang
4. Korelasi. Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu peneltian
5. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.
STATISTIKA DASAR (Bagian 1)
A. PENGUKURAN KECENDERUNGAN PEMUSATAN DATA (CENTRAL TENDENCY MEASUREMENT)
Jenis
a. Rata-rata (Mean/Average)
1) Rata-rata Ukur/Geometrik (Geometric Mean)
Untuk bilangan yang besar lebih baik digunakan:
1. Data Dikelompokkan
2. Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk fenomena yang bersifat tumbuh sering digunakan ukuran yang mirip dengan rata-rata ukur, yaitu;
2) Rata-rata Harmonik (Harmonic Mean)
a) Data Dikelompokkan
b) Data Tidak Dikelompokkan
3) Rata-rata Hitung (Arithmatic Mean)
a) Data Dikelompokkan
b) Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk populasi digunakan notasi μ sebagai pengganti dan N sebagai pengganti n, sehingga rumus untuk Rata-rata Hitung bagi data yang tidak dikelompokkan menjadi,
Untuk rumus-rumus yang lain juga dapat menggunakan penggantian notasi sebagaimana di atas bila data yang dianalisis adalah hasil sensus.
4) Rata-rata Terbobot (Weighted Mean)
Waverage
Haverage
5) Rata-rata Terpotong 5% (5% Trimmed Mean)
6) Rata-rata Tengah (Interquartile Mean)
7) Rata-rata Wilayah (Area Mean)
8) Tri Rata-rata (Mean of Triple Central Measures)
b. Median
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Median adalah nilai yang berada di tengah jika data diurutkan.
a) Banyaknya data merupakan bilangan genap
(1) Menentukan posisi Median
(2) Menentukan nilai Median
b) Banyaknya data merupakan bilangan ganjil
(1) Menentukan posisi Median
(2) Menentukan nilai Median
3) Median sebagai Estimator (M-Estimator)
c. Modus
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Prosedur Pemilihan
a. Rata-rata Hitung
Rata-rata hitung digunakan apabila:
1) Jenis datanya adalah numerik interval/rasio.
Jika datanya numerik ordinal, gunakan median.
Jika datanya kategorik, gunakan modus.
2) Sebaran datanya simetrik
Jika sebaran datanya tidak simetrik, gunakan Tri Rata-rata (tidak terdapat di SPSS), Rata-rata Tengah (tidak terdapat di SPSS) atau Median/Modus.
3) Tidak ada data pencilan (outlier) maupun pencilan jauh (outliest)
Jika ada pencilan, periksa terlebih dahulu apakah pengukuran sudah dilakukan dengan benar atau tidak.
Jika terjadi kekeliruan pengukuran, maka data dapat dibuang/diganti dengan data baru.
Jika pengukuran sudah dilakukan dengan benar, maka data tidak boleh dihilangkan dan untuk menghilangkan pencilan, dapat ditambah jumlah sampel.
Jika pencilan atas tak lebih dari 5% dan pencilan bawah juga tak lebih dari 5%, gunakan Rata-rata Terpotong 5%.
Jika pencilan atas/bawah lebih dari 5% namun tak lebih dari 25%, gunakan Rata-rata Tengah (tidak terdapat di SPSS).
Jika pencilan atas/bawah ada yang melebih 25%, gunakan Median Estimator.
4) Untuk inferensi, sebaran data harus berdistribusi normal.
Untuk kepentingan ini dibuat selang kepercayaan (Interval Confidence) dengan menggunakan ± Kesalahan Baku dari Rata-rata Hitung (Standard Error of Arithmatic Mean) dengan rumus:
atau menggunakan
Untuk rata-rata terbobot selang kepercayaannya:
Jika sebaran tidak berdistribusi normal, lakukan transformasi.
Jika transformasi dilakukan berulang dan sebaran tetap tidak normal, maka gunakan Median/Modus untuk kepentingan inferensi.
Catatan: Jika Arithmatic Mean memenuhi syarat untuk digunakan, maka keseluruhan ukuran pemusatan data, ukuran posisi, dan ukuran dispersi juga dapat digunakan.
b. Median
Median digunakan bila:
1) Arithmatic Mean tak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio seperti:
a) Sebaran data yang tidak simetrik
b) Untuk inferensi jika sebaran data tidak normal dengan selang kepercayaan:
2) Digunakan pada data numerik ordinal.
Catatan: Jika Arithmatic Mean tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga hanya digunakan Median, maka Variansi dan Simpangan Baku juga tak layak untuk digunakan. Dalam hal ini digunakan Interquartile Range dan Semi Interquartile Range(tidak terdapat di SPSS) untuk ukuran variasinya.
c. Modus
Modus digunakan bila:
1) Arithmatic Mean tak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio seperti:
a) Sebaran data yang tidak simetrik
b) Untuk inferensi jika sebaran data tidak normal
begitu pula Median.
2) Digunakan pada data kategorik.
Catatan: Jika Arithmatic Mean dan Median tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga hanya digunakan Modus, maka Variansi, Simpangan Baku dan Interquartile Range serta Semi Interquartile Range juga tak layak untuk digunakan. Dalam hal ini digunakan Relative Frequency of Modal Value or Class (tidak terdapat di SPSS) dan yang lainnya.
STATISTIKA DASAR (Bagian 2)
A. PENGUKURAN POSISI / LOKASI DATA (POSITION / LOCATION MEASUREMENT)
1. Median
Catatan: Sudah dipaparkan pada poin A.1.b.
2. Kuartil (Quartile)
1. Menentukan posisi kuartil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
a. Menentukan nilai kuartil ke-i
Desil (Decile)
1. Menentukan posisi desil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai desil ke-i
Persentil (Percentile)
a. Menentukan posisi persentil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai persentil ke-i
Titik Potong (Cut Point)
a. Menentukan posisi Titik Potong ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai titik potong ke-i
Catatan: Cut Point digunakan dalam rangka fleksibilitas pengelompokan data. Jadi jika tidak data tidak ingin dibagi dua, empat, sepuluh, atau seratus, maka Cut Point digunakan. Misalkan data ingin dibagi dalam tiga kelompok, lima kelompok, enam kelompok, lima belas kelompok, tiga puluh kelompok maupun yang lainnya maka digunakanlah Cut Point ini.
STATISTIKA DASAR (Bagian 3)
A. PENGUKURAN PENYIMPANGAN DATA (DISPERSION / DEVIATION / VARIATION MEASUREMENT)
Nilai maksimum (Xmax), nilai minimum (Xmin), dan rentang (Xmax – Xmin).
1. Untuk Arithmatic Mean
1. Simpangan Rata-rata / Simpangan Mutlak Rata-rata Hitung (Absolute Average Deviation)
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
2. Koefisien Sebaran (Coefficient Deviation)
3. Variansi (Variance)
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk data yang berasal dari sensus, maka penggunaan notasinya menjadi sebagai berikut,
4. Simpangan Baku (Standard Deviation)
5. Dispersi Relatif (Relative Dispersion)
6. Koefisien Variasi (Coefficient Variation)
7. Angka Z
8. Angka Baku
Untuk distribusi normal baku dengan rata-rata hitung = 0 dan simpangan baku = 1, maka angka baku = Z.
2. Untuk Median
1. Rentang Antar Kuartil (Interquartile Range)
2. Rentang Semi Antar Kuartil (Semi Interquartile Range)
3. Untuk Modus
Frekuensi relatif dari nilai modus atau frekuensi relatif dari kelas modus.
STATISTIKA DASAR (Bagian 4)
A. PENGUKURAN DISTRIBUSI
1. Kemiringan (Skewness)
Kemiringan (Dihitung Jika W >= 3 Dan S2 > 0)
Dimana:
W = Sum of weight of the cases
S = Simpangan Baku
Jika n > 150 gunakan kurva normal sebagai pembanding.
2. Keruncingan (Kurtosis)
Keruncingan (Dihitung Jika W >= 4 Dan S2 > 0)
Jika n > 1000, gunakan kurva normal sebagai pembanding
Jika n
3. Normalitas (Normality)
a. Statistik Shapiro-Wilks (W)
b. Statistik Kolmogorov-Smirnov dengan Signifikansi Lilliefors
c. Plot Probabilitas Normal
d. Plot Normal yang di-Detrend
Statistika adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data. Atau dengan kata lain, statistika menjadi semacam alat dalam melakukan suatu riset empiris.
Dalam menganalisis data, para ilmuwan menggambarkan persepsinya tentang suatu fenomena. Deskripsi yang sudah stabil tentang suatu fenomena seringkali mampu menjelaskan suatu teori. (Walaupun demikian, orang dapat saja berargumentasi bahwa ilmu biasanya menggambarkan bagaimana sesuatu itu terjadi, bukannya mengapa). Penemuan teori baru merupakan suatu proses kreatif yang didapat dengan cara mereka ulang informasi pada teori yang telah ada atau mengesktrak informasi yang diperoleh dari dunia nyata. Pendekatan awal yang umumnya digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena adalah statistika deskriptif.
Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki “quantifiabel feature” melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti.
Statistika Induktif
Berbeda dengan fisika, hubungan atau relasi empiris yang diobservasi pada ilmu alam, sosiologi dan psikologi (dan bidang pilhan lain misalnya ekonomi) bersifat statis. Pada bidang-bidang ini, pekerjaan empiris dilaksananakan berdasarkan percobaan-percobaan atau survey sampel. Pada kasus lainnya, seluruh populasi tidak dapat diobservasi-karena berbagai alasan ekonomis ataupun praktis. Mengambil kesimpulan tentang suatu populasi berdasarkan data dari sampel yang terbatas merupakan tujuan dari suatu proses pengambilan keputusan inferensial atau statistik induktif.
Perubahan di sini merupakan suatu refleksi variasi pada sampel dan proses pengambilan sampel
.
1. Asal Kata Statistik
Statistik
Bahasa Latin = Status
Statistik berasal dari kata state/status yang berarti Negara, karena beberapa keterangan-keterangan yang dibutuhkan dan berguna bagi Negara.
2. Bentuk Kata Statistik
a. Plural
Statistik diartikan sebagai kumpulan fakta-fakta yang berupa angka-angka (data kuantitatif) yang menunjukkan serangkaian kejadian baik yang belum tersusun dalam bentuk table maupun yang sudah berbentuk table.
Contoh : Data hasil penjualan Toko “A” dari tahun ke tahun.
Data jumlah penduduk suatu daerah “X”.
b. Singular
Statistik diartikan sebagai teknik atau metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis data kuantitatif sehingga data tersebut bisa berbicara
3. Teknik/metode Statistik
a. Statistik Deskriptif (arti sempit)
Statistik diartikan sebagai susunan angka yang memberikan gambaran tentang data yang disajikan dalam bentuk table, diagram, histogram, polygon frekuensi, ogive, ukuran penempatan (median, kuartil, desil dan persentil), ukuran gejala pusat (rata-rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonic dan modus), simpangan baku, angka baku, kurva normal, korelasi dan regresi.
b. Statistik Inferensi/induktif/probabilitas (arti luas)
Statistik diartikan sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan data, mengolah data, menarik kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis data.
Statistik inferensi berdasarkan syarat data, terbagi dalam dua bentuk, yaitu :
1. Statistik Parametrik
Statistik yang datanya memenuhi sifat interval, normal, homogen, random dan linier.
Contoh : – pengujian hipotesis, regresi untuk menyimpulkan,
2. Statistik Nonparametrik
Statistik yang datanya kurang dari 30, tidak normal, tidak linier.
Contoh : – uji binomial, uji Chi-kuadrat, uji Kruskal-Walhi, uji
Fredman dll.
4. Keilmuan Statistik
a. Statistik Matematik
Ilmu yang mempelajari asal-usul atau menurunan sifat-sifat, dalil-dalil, rumus, serta dapat diwujudkan kedalam model-model lain yang bersifat teoritis.
b. Statistik Praktis
Penerapan statistik matematik kedalam berbagai bidang ilmu lainnya.
KARAKTERISTIK STATISTIK
Riduwan dan Sunarto (2007:5-6) menjelaskan beberapa karakteristik pokok statistic meliputi :
1. Statistik bekerja dengan angka
Pertama, angka statistic sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistic sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistic adalah data kuantitatif. Misalnya, jumlah kecelakaan yang terjadi dalam satu tahun, jumlah tersangka koruptor yang diproses di KPK tahun 2009, jumlah siswa SD Jakarta tahun 2009, Jumlah siswa yang lulus UAN 2010, dan seterusnya. Angka-angka ini menyatakan nilai atau harga sesuatu
Kedua, Angka statistic sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai IQ, mutu pengajaran guru, metode pengajaran, nilai kepuasan, dan seterusnya,
2. Statistik bersifat Objektf
Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistic dapat digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkapan kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuannya yang diungkapkan apa adanya.
3. Statistik bersifat Universal
Statistik tidak hanya digunakan dalam salah satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.
MANFAAT DAN KEGUNAAN STATISTIK
Statistik dapat digunakan sebagai alat (Riduwan dan Sunarto, 2007) :
1. Komunikasi. Adalah sebagai penghubungan beberapa pihak yang menghasilkan data statistic atau berupa analisis statistic sehingga beberapa pihak tersebut akan dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
2. Deskripsi. Merupakan penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur tingkat kelulusan siswa, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, dan seterusnya
3. Regresi. Adalah meramalkan pengaruh data yang satu dengan data yang lainnya dan untuk menghadapi gejala-gejala yang akan datang
4. Korelasi. Untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu peneltian
5. Komparasi yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.
STATISTIKA DASAR (Bagian 1)
A. PENGUKURAN KECENDERUNGAN PEMUSATAN DATA (CENTRAL TENDENCY MEASUREMENT)
Jenis
a. Rata-rata (Mean/Average)
1) Rata-rata Ukur/Geometrik (Geometric Mean)
Untuk bilangan yang besar lebih baik digunakan:
1. Data Dikelompokkan
2. Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk fenomena yang bersifat tumbuh sering digunakan ukuran yang mirip dengan rata-rata ukur, yaitu;
2) Rata-rata Harmonik (Harmonic Mean)
a) Data Dikelompokkan
b) Data Tidak Dikelompokkan
3) Rata-rata Hitung (Arithmatic Mean)
a) Data Dikelompokkan
b) Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk populasi digunakan notasi μ sebagai pengganti dan N sebagai pengganti n, sehingga rumus untuk Rata-rata Hitung bagi data yang tidak dikelompokkan menjadi,
Untuk rumus-rumus yang lain juga dapat menggunakan penggantian notasi sebagaimana di atas bila data yang dianalisis adalah hasil sensus.
4) Rata-rata Terbobot (Weighted Mean)
Waverage
Haverage
5) Rata-rata Terpotong 5% (5% Trimmed Mean)
6) Rata-rata Tengah (Interquartile Mean)
7) Rata-rata Wilayah (Area Mean)
8) Tri Rata-rata (Mean of Triple Central Measures)
b. Median
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Median adalah nilai yang berada di tengah jika data diurutkan.
a) Banyaknya data merupakan bilangan genap
(1) Menentukan posisi Median
(2) Menentukan nilai Median
b) Banyaknya data merupakan bilangan ganjil
(1) Menentukan posisi Median
(2) Menentukan nilai Median
3) Median sebagai Estimator (M-Estimator)
c. Modus
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Prosedur Pemilihan
a. Rata-rata Hitung
Rata-rata hitung digunakan apabila:
1) Jenis datanya adalah numerik interval/rasio.
Jika datanya numerik ordinal, gunakan median.
Jika datanya kategorik, gunakan modus.
2) Sebaran datanya simetrik
Jika sebaran datanya tidak simetrik, gunakan Tri Rata-rata (tidak terdapat di SPSS), Rata-rata Tengah (tidak terdapat di SPSS) atau Median/Modus.
3) Tidak ada data pencilan (outlier) maupun pencilan jauh (outliest)
Jika ada pencilan, periksa terlebih dahulu apakah pengukuran sudah dilakukan dengan benar atau tidak.
Jika terjadi kekeliruan pengukuran, maka data dapat dibuang/diganti dengan data baru.
Jika pengukuran sudah dilakukan dengan benar, maka data tidak boleh dihilangkan dan untuk menghilangkan pencilan, dapat ditambah jumlah sampel.
Jika pencilan atas tak lebih dari 5% dan pencilan bawah juga tak lebih dari 5%, gunakan Rata-rata Terpotong 5%.
Jika pencilan atas/bawah lebih dari 5% namun tak lebih dari 25%, gunakan Rata-rata Tengah (tidak terdapat di SPSS).
Jika pencilan atas/bawah ada yang melebih 25%, gunakan Median Estimator.
4) Untuk inferensi, sebaran data harus berdistribusi normal.
Untuk kepentingan ini dibuat selang kepercayaan (Interval Confidence) dengan menggunakan ± Kesalahan Baku dari Rata-rata Hitung (Standard Error of Arithmatic Mean) dengan rumus:
atau menggunakan
Untuk rata-rata terbobot selang kepercayaannya:
Jika sebaran tidak berdistribusi normal, lakukan transformasi.
Jika transformasi dilakukan berulang dan sebaran tetap tidak normal, maka gunakan Median/Modus untuk kepentingan inferensi.
Catatan: Jika Arithmatic Mean memenuhi syarat untuk digunakan, maka keseluruhan ukuran pemusatan data, ukuran posisi, dan ukuran dispersi juga dapat digunakan.
b. Median
Median digunakan bila:
1) Arithmatic Mean tak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio seperti:
a) Sebaran data yang tidak simetrik
b) Untuk inferensi jika sebaran data tidak normal dengan selang kepercayaan:
2) Digunakan pada data numerik ordinal.
Catatan: Jika Arithmatic Mean tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga hanya digunakan Median, maka Variansi dan Simpangan Baku juga tak layak untuk digunakan. Dalam hal ini digunakan Interquartile Range dan Semi Interquartile Range(tidak terdapat di SPSS) untuk ukuran variasinya.
c. Modus
Modus digunakan bila:
1) Arithmatic Mean tak memenuhi syarat pada data berjenis interval/rasio seperti:
a) Sebaran data yang tidak simetrik
b) Untuk inferensi jika sebaran data tidak normal
begitu pula Median.
2) Digunakan pada data kategorik.
Catatan: Jika Arithmatic Mean dan Median tak memenuhi syarat untuk digunakan sehingga hanya digunakan Modus, maka Variansi, Simpangan Baku dan Interquartile Range serta Semi Interquartile Range juga tak layak untuk digunakan. Dalam hal ini digunakan Relative Frequency of Modal Value or Class (tidak terdapat di SPSS) dan yang lainnya.
STATISTIKA DASAR (Bagian 2)
A. PENGUKURAN POSISI / LOKASI DATA (POSITION / LOCATION MEASUREMENT)
1. Median
Catatan: Sudah dipaparkan pada poin A.1.b.
2. Kuartil (Quartile)
1. Menentukan posisi kuartil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
a. Menentukan nilai kuartil ke-i
Desil (Decile)
1. Menentukan posisi desil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai desil ke-i
Persentil (Percentile)
a. Menentukan posisi persentil ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai persentil ke-i
Titik Potong (Cut Point)
a. Menentukan posisi Titik Potong ke-i
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
b. Menentukan nilai titik potong ke-i
Catatan: Cut Point digunakan dalam rangka fleksibilitas pengelompokan data. Jadi jika tidak data tidak ingin dibagi dua, empat, sepuluh, atau seratus, maka Cut Point digunakan. Misalkan data ingin dibagi dalam tiga kelompok, lima kelompok, enam kelompok, lima belas kelompok, tiga puluh kelompok maupun yang lainnya maka digunakanlah Cut Point ini.
STATISTIKA DASAR (Bagian 3)
A. PENGUKURAN PENYIMPANGAN DATA (DISPERSION / DEVIATION / VARIATION MEASUREMENT)
Nilai maksimum (Xmax), nilai minimum (Xmin), dan rentang (Xmax – Xmin).
1. Untuk Arithmatic Mean
1. Simpangan Rata-rata / Simpangan Mutlak Rata-rata Hitung (Absolute Average Deviation)
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
2. Koefisien Sebaran (Coefficient Deviation)
3. Variansi (Variance)
1) Data Dikelompokkan
2) Data Tidak Dikelompokkan
Catatan: Untuk data yang berasal dari sensus, maka penggunaan notasinya menjadi sebagai berikut,
4. Simpangan Baku (Standard Deviation)
5. Dispersi Relatif (Relative Dispersion)
6. Koefisien Variasi (Coefficient Variation)
7. Angka Z
8. Angka Baku
Untuk distribusi normal baku dengan rata-rata hitung = 0 dan simpangan baku = 1, maka angka baku = Z.
2. Untuk Median
1. Rentang Antar Kuartil (Interquartile Range)
2. Rentang Semi Antar Kuartil (Semi Interquartile Range)
3. Untuk Modus
Frekuensi relatif dari nilai modus atau frekuensi relatif dari kelas modus.
STATISTIKA DASAR (Bagian 4)
A. PENGUKURAN DISTRIBUSI
1. Kemiringan (Skewness)
Kemiringan (Dihitung Jika W >= 3 Dan S2 > 0)
Dimana:
W = Sum of weight of the cases
S = Simpangan Baku
Jika n > 150 gunakan kurva normal sebagai pembanding.
2. Keruncingan (Kurtosis)
Keruncingan (Dihitung Jika W >= 4 Dan S2 > 0)
Jika n > 1000, gunakan kurva normal sebagai pembanding
Jika n
3. Normalitas (Normality)
a. Statistik Shapiro-Wilks (W)
b. Statistik Kolmogorov-Smirnov dengan Signifikansi Lilliefors
c. Plot Probabilitas Normal
d. Plot Normal yang di-Detrend
pengolahan citra
Public Class
Form1
Dim gambar As Bitmap
Private Sub
Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles
MyBase.Load
End Sub
Private Sub
OpenCitraToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles
OpenCitraToolStripMenuItem.Click
OFD.Filter = "BMP|*.bmp|JPG|*.jpg"
OFD.ShowDialog()
If OFD.FileName = ""
Then Exit Sub
Pic1.Image =
Image.FromFile(OFD.FileName)
gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
End Sub
Private Sub
SaveCitraToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles
SaveCitraToolStripMenuItem.Click
SFD.Filter = "JPG|*.jpg|BMP|*.bmp"
SFD.ShowDialog()
If SFD.FileName = ""
Then Exit Sub
If SFD.FilterIndex = 1 Then
gambar.save(SFD.FileName, System.Drawing.Imaging.ImageFormat.Jpeg)
End If
If SFD.FilterIndex = 2 Then
gambar.save(SFD.FileName,
System.Drawing.Imaging.ImageFormat.Bmp)
End If
End Sub
Private Sub DefaultGambarToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles
DefaultGambarToolStripMenuItem.Click
gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
End Sub
Private Sub
KeluarToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles
KeluarToolStripMenuItem.Click
End
End Sub
Tampilannya
:
Private Sub
GrayscaleToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles
GrayscaleToolStripMenuItem.Click
Dim Pb, Pc As Integer
Dim Rt, vM, vH, vB As
Double
With gambar
For Pb = 0 To .Height
- 1
For Pc = 0 To .Width
- 2
vM
= .GetPixel(Pc, Pb).R
vH
= .GetPixel(Pc, Pb).G
vB
= .GetPixel(Pc, Pb).B
Rt
= (vM + vH + vB) / 3
.SetPixel(Pc, Pb, Color.FromArgb(Rt, Rt, Rt))
Next
Pic2.Image = gambar
Pic2.Refresh()
Next
End With
End Sub
Tampilannya :
Private Sub
NegatifToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles
NegatifToolStripMenuItem.Click
Dim Pb, Pc As Integer
Dim vM, vH, Vb As Double
With gambar
For Pb = 0 To .Height
- 1
For Pc = 0 To .Width
- 1
vM
= 255 - .GetPixel(Pc, Pb).R
vH
= 255 - .GetPixel(Pc, Pb).G
Vb
= 255 - .GetPixel(Pc, Pb).B
If vM <= 0 Then vM
= 0
If Vb <= 0 Then Vb
= 0
If vH <=
0 Then vH = 0
.SetPixel(Pc, Pb, Color.FromArgb(vM, vH, Vb))
Next
Pic2.Image = gambar
Pic2.Refresh()
Next
End With
End Sub
Tampilannya :
Private Sub
BrigthnessToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles
BrigthnessToolStripMenuItem.Click
Dim Pb, Pc As Integer
Dim vM, vH, vB As Double
With gambar
For Pb = 0 To .Height
- 1
For Pc = 0 To .Width
- 1
vM
= .GetPixel(Pc, Pb).R + 5
vH
= .GetPixel(Pc, Pb).G + 5
vB
= .GetPixel(Pc, Pb).B + 5
If vM > 255 Then
vM = 255
If vB > 255 Then
vB = 255
If vH > 255 Then
vH = 255
.SetPixel(Pc, Pb, Color.FromArgb(vM, vH, vB))
Next
Pic2.Image = gambar
Pic2.Refresh()
Next
End With
End Sub
Tampilannya :
Private Sub RotateToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles
RotateToolStripMenuItem.Click
Dim Pb, Pc As Integer
Dim vM, vH,
vB As Double
Dim gambar3 As Bitmap
= New Bitmap(Pic1.Image)
With gambar
For Pb = .Height - 1 To
0 Step -1
For Pc = .Width - 1 To
0 Step -1
vM
= .GetPixel(Pc, Pb).R
vH = .GetPixel(Pc, Pb).G
vB
= .GetPixel(Pc, Pb).B
gambar3.SetPixel(.Width - 1 - Pc, .Height - 1 - Pb, Color.FromArgb(vM,
vH, vB))
Next
Pic2.Image = gambar3
Pic2.Refresh()
Next
End With
gambar =
gambar3
End Sub
Tampilannya :
Private Sub
Rotate90ToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles
Rotate90ToolStripMenuItem.Click
Dim rgb As Image
rgb =
Pic2.Image
If rgb IsNot Nothing Then
rgb.RotateFlip(RotateFlipType.Rotate90FlipXY)
Pic2.Image =
rgb
End Sub
Tampilannya :
Private Sub ContrastToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles ContrastToolStripMenuItem.Click
gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
Pic2.Image =
gambar
Dim tempbmp As New Bitmap(Pic1.Image)
Dim DX As Integer = 1
Dim DY As Integer = 1
Dim Red, Green, Blue As
Integer
Dim X, Y As Integer
Dim tc As Integer
tc = 5
With tempbmp
For X = DX To .Height
- DX - 1
For Y = DY To .Width
- DY - 1
Red
= CInt(.GetPixel(Y, X).R)
Green = CInt(.GetPixel(Y, X).G)
Blue = CInt(.GetPixel(Y, X).B)
'Grey = (Red + Green + Blue) / 3 'konversi warna pada pixel
Y,X ke grey
Red
= Red * tc
Blue = Blue * tc
Green = Green * tc
If
(Red > 255) Then
Red = 255
End If
If (Blue > 255) Then
Blue = 255
End If
If (Green > 255) Then
Green = 255
End If
gambar.SetPixel(Y, X, Color.FromArgb(Red, Green, Blue))
Next
If X Mod 10 = 0 Then
Pic1.Invalidate()
Pic2.Refresh()
End If
Next
End With
End Sub
Tampilannya :
Private Sub SmoothingToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As
System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles SmoothingToolStripMenuItem.Click
Dim MF(2, 2) As Double
'MaskFilter.Show()
'matriks Filter
' 0 1 2
'0 a b c
'1 d e f
'2 g h i
'Filter smoothing
MF(0, 0) = 1 /
9 'a
MF(0, 1) = 1 /
9 'b
MF(0, 2) = 1 /
9 'c
MF(1, 0) = 1 /
9 'd
MF(1, 1) = 1 /
9 'e
MF(1, 2) = 1 /
9 'f
MF(2, 0) = 1 /
9 'g
MF(2, 1) = 1 /
9 'h
MF(2, 2) = 1 /
9 'i
gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
Pic2.Image =
gambar
Dim tempbmp As New Bitmap(Pic1.Image)
Dim DX As Integer = 1
Dim DY As Integer = 1
Dim Red As Integer, Green As Integer, Blue As Integer
With gambar
For i = DX To .Height
- DX - 1
For j = DY To .Width
- DY - 1
'proses matriks filter
'point(j,i)*e --> titik tengah
Red
= CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(1, 1)
Green = CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(1,
1)
Blue = CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(1,
1)
'proses titik tetangga
'point(j-1,i-1)*a--> MF(0,0)--> titik kiri atas
If j - 1 < 1 And i
- 1 < 1 Then 'jika
out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(0, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(0, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(0, 0))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i -
1).R) * MF(0, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1, i
- 1).G) * MF(0, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1, i -
1).B) * MF(0, 0))
End If
'point(j,i-1)*b --> MF(0,1) --> titik atas
If i - 1 < 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(0, 1))
Green
= Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(0, 1))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(0, 1))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i - 1).R)
* MF(0, 1))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i -
1).G) * MF(0, 1))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i -
1).B) * MF(0, 1))
End If
'point(j+1,i-1)*c --> MF(0,2) --> titik kanan atas
If j + 1 > .Width - DY - 1 And i - 1 > 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(0, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(0, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(0, 2))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i -
1).R) * MF(0, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1, i - 1).G) * MF(0, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1, i -
1).B) * MF(0, 2))
End If
'point(j-1,i)*d --> MF(1,0) --> titik kiri
If j -
1 < 1 Then 'jika
out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(1, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(1, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(1, 0))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i).R)
* MF(1, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1,
i).G) * MF(1, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1,
i).B) * MF(1, 0))
End If
'point(j+1,i)*f --> MF(1,2) --> titik kanan
If j + 1 > .Width - DY - 1 Then 'jika out of border ambil nilai
tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(1, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(1, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(1, 2))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i).R)
* MF(1, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1,
i).G) * MF(1, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1,
i).B) * MF(1, 2))
End If
'point(j-1,i+1)*g --> MF(2,0) --> titik kiri bawah
If j - 1 < 1 And i
+ 1 > .Height - DX - 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(2, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(2, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(2, 0))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i +
1).R) * MF(2, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1, i
+ 1).G) * MF(2, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1, i +
1).B) * MF(2, 0))
End If
'point(j,i+1)*g --> MF(2,1) --> titik bawah
If i + 1 > .Height - DX - 1 Then 'jika out of border
ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(2, 1))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(2, 1))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(2, 1))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i + 1).R)
* MF(2, 1))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i +
1).G) * MF(2, 1))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i +
1).B) * MF(2, 1))
End If
'point(j+1,i+1)*h --> MF(2,2) --> titik kanan bawah
If j + 1 > .Width - DY - 1 And i + 1 > .Height - DX - 1 Then
'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(2, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(2, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(2, 2))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i +
1).R) * MF(2, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1, i
+ 1).G) * MF(2, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1, i +
1).B) * MF(2, 2))
End If
'normalisasi
If Red < 0 Then
Red = 0
Else
If Red >
255 Then
Red = 255
End If
End If
If Green < 0 Then
Green = 0
Else
If Green > 255 Then
Green = 255
End If
End If
If Blue < 0 Then
Blue = 0
Else
If Blue > 255 Then
Blue = 255
End If
End If
'simpan warna hasil smoothing ke point j,i
gambar.SetPixel(j, i, Color.FromArgb(Red, Green, Blue))
Next
If i Mod 10 = 0 Then
Pic1.Invalidate()
Me.Text = Int(100 * i / (Pic1.Image.Height -
2)).ToString & "%"
Pic1.Refresh()
End If
Next
End With
Pic1.Refresh()
Me.Text = "Proses
Smoothing Image berhasil"
End Sub
Tampilannya:
Private Sub
WeightSmoothingToolStripMenuItem_Click(ByVal
sender As System.Object, ByVal e As
System.EventArgs) Handles
WeightSmoothingToolStripMenuItem.Click
Dim MF(2, 2) As Double
'MaskFilter.Show()
'matriks Filter
' 0 1 2
'0 a b c
'1 d e f
'2 g h i
'Filter smoothing
MF(0, 0) = 1 /
16 'a
MF(0, 1) = 2 /
16 'b
MF(0, 2) = 1 /
16 'c
MF(1, 0) = 2 /
16 'd
MF(1, 1) = 4 /
16 'e
MF(1, 2) = 2 /
16 'f
MF(2, 0) = 1 /
16 'g
MF(2, 1) = 2 /
16 'h
MF(2, 2) = 1 /
16 'i
gambar = New Bitmap(Pic1.Image)
Pic2.Image =
gambar
Dim tempbmp As New Bitmap(Pic1.Image)
Dim DX As Integer = 1
Dim DY As Integer = 1
Dim Red As Integer, Green As Integer, Blue As Integer
Dim i As Integer, j As Integer
Dim k As Integer, l As Integer 'untuk mask border
With gambar
For i = DX To .Height
- DX - 1
For j = DY To .Width
- DY - 1
'proses matriks filter
'point(j,i)*e --> titik tengah
Red
= CInt(.GetPixel(j, i).R) * MF(1, 1)
Green = CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(1,
1)
Blue = CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(1,
1)
'proses titik tetangga
'point(j-1,i-1)*a--> MF(0,0)--> titik kiri atas
If j - 1 < 1 And i
- 1 < 1 Then 'jika
out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(0, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(0, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(0, 0))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i -
1).R) * MF(0, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1, i
- 1).G) * MF(0, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1, i -
1).B) * MF(0, 0))
End If
'point(j,i-1)*b --> MF(0,1) --> titik atas
If i - 1 < 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(0, 1))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(0, 1))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(0, 1))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i - 1).R)
* MF(0, 1))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i -
1).G) * MF(0, 1))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i -
1).B) * MF(0, 1))
End If
'point(j+1,i-1)*c --> MF(0,2) --> titik kanan atas
If j + 1 > .Width - DY - 1 And i - 1 > 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(0, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(0, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(0, 2))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i - 1).R) * MF(0, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1, i
- 1).G) * MF(0, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1, i -
1).B) * MF(0, 2))
End If
'point(j-1,i)*d --> MF(1,0) --> titik kiri
If j - 1 < 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(1, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G) * MF(1, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(1, 0))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i).R)
* MF(1, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1, i).G) * MF(1, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1,
i).B) * MF(1, 0))
End If
'point(j+1,i)*f --> MF(1,2) --> titik kanan
If j +
1 > .Width - DY - 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(1, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(1, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) * MF(1, 2))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i).R)
* MF(1, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1,
i).G) * MF(1, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1,
i).B) * MF(1, 2))
End If
'point(j-1,i+1)*g --> MF(2,0) --> titik kiri bawah
If j - 1 < 1 And i
+ 1 > .Height - DX - 1 Then 'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(2, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(2, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(2, 0))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j - 1, i +
1).R) * MF(2, 0))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j - 1, i
+ 1).G) * MF(2, 0))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j - 1, i +
1).B) * MF(2, 0))
End If
'point(j,i+1)*g --> MF(2,1) --> titik bawah
If i + 1 > .Height - DX - 1 Then 'jika out of border
ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j,
i).R) * MF(2, 1))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(2, 1))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(2, 1))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j,
i + 1).R) * MF(2, 1))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i +
1).G) * MF(2, 1))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i +
1).B) * MF(2, 1))
End If
'point(j+1,i+1)*h --> MF(2,2) --> titik kanan bawah
If j + 1 > .Width - DY - 1 And i + 1 > .Height - DX - 1 Then
'jika out of border ambil nilai tengah/point(x,y)
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j, i).R) *
MF(2, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j, i).G)
* MF(2, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j, i).B) *
MF(2, 2))
Else
Red = Red + (CInt(.GetPixel(j + 1, i +
1).R) * MF(2, 2))
Green = Green + (CInt(.GetPixel(j + 1, i
+ 1).G) * MF(2, 2))
Blue = Blue + (CInt(.GetPixel(j + 1, i +
1).B) * MF(2, 2))
End If
'normalisasi
If Red < 0 Then
Red = 0
Else
If Red > 255 Then
Red = 255
End If
End If
If Green < 0 Then
Green = 0
Else
If Green > 255 Then
Green = 255
End If
End If
If Blue <
0 Then
Blue = 0
Else
If Blue > 255 Then
Blue = 255
End If
End If
'simpan warna hasil smoothing ke point j,i
gambar.SetPixel(j, i, Color.FromArgb(Red, Green, Blue))
Next
If i Mod 10 = 0 Then
Pic1.Invalidate()
Me.Text = Int(100 * i / (Pic1.Image.Height -
2)).ToString & "%"
Pic1.Refresh()
End If
Next
End With
Pic1.Refresh()
Me.Text = "Proses
Weighted Smoothing Image berhasil"
End Sub
Tampilanya :
Private Sub
InversiToolStripMenuItem_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal
e As System.EventArgs) Handles
InversiToolStripMenuItem.Click
Dim inVal As Object
inVal =
InputBox("Berapa Bit ? ", "Inversi", "8")
If inVal <> ""
Then
gambar = New Bitmap(Pic1.Image) 'Gambar
asli dijadikan gambar Bitmap
Pic2.Image
= gambar
Dim tempbmp As New Bitmap(Pic1.Image) 'deklarasi
gambar Bitmap dari gambar asli untuk diproses
Dim DX As Integer = 1
Dim DY As Integer = 1
Dim mBit, Red As Integer, Green As Integer, Blue As Integer, Grey As Integer
Dim X, Y As Integer
mBit = CInt(inVal)
With tempbmp
For X =
DX To .Height - DX - 1
For Y = DY To .Width
- DY - 1
Red = CInt((Math.Pow(2, mBit) - 1)) - CInt(.GetPixel(Y, X).R) 'ambil
nilai warna merah (Red) pada pixel(Y,X)
Green = CInt((Math.Pow(2, mBit) - 1)) - CInt(.GetPixel(Y, X).G) 'ambil
nilai warna hijau (Green) pada pixel(Y,X)
Blue = CInt((Math.Pow(2, mBit) - 1)) - CInt(.GetPixel(Y, X).B) 'ambil
nilai warna biru (Blue) pada pixel(Y,X)
If (Red > 255) Then
Red = 255
Else
If Red < 0 Then
Red = 0
End If
End If
If Green > 255 Then
Green = 255
Else
If Green < 0 Then
Green = 0
End If
End
If
If Blue > 255 Then
Blue = 255
Else
If Blue < 0 Then
Blue = 0
End If
End
If
gambar.SetPixel(Y, X, Color.FromArgb(Red, Green, Blue)) 'simpan warna baru pada pixel(Y,X)
Next
If X Mod 10 = 0 Then
Pic1.Invalidate()
Pic1.Refresh()
End If
Next
End With
Pic1.Refresh()
Me.Text = "Pengolahan
Citra : Proses Inversi Scale berhasil"
End If
End Sub
End Class
Tampilanya :
Langganan:
Postingan (Atom)